06 September 2013

Keberadaan Chamber di Gunung Padang, Terbukti


Chamber Gunung Padang (ER/dok)
Politikindonesia - Adanya Chamber atau ruang kosong di bawah permukaan situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat yang selama ini menjadi perdebatan, kini terbukti sebagai kenyataan yang tak perlu diragukan lagi. Setelah hampir semua metode geofisika dan geologi digunakan untuk lakukan pemetaan bawah permukaan situs Gunung Padang, pemetaan melalui metode Tomography memperkuat temuan  itu.

Demikian disampaikan oleh Erick Rizky, Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana yang juga anggota Tim Terpadu Riset Mandiri yang melakukan penelitian di Gunung Padang, 3 tahun terakhir.

"Tim terpadu sejak sebelum hari raya sampai kemarin melakukan pemetaan bawah permukaan situs Gunung Padang untuk lapisan budaya 11.500 SM dan 25.00 SM, dengan metode Tomography," terang Erick kepada politikindonesia.com, Sabtu (17/08).

Ia mengatakan, selain ingin menkonfirmasi temuan pemindaian dan coring atas dugaaan adanya Chamber di bangunan bawah permukaan, metode Tomography juga diperlukan bagi kemudahan untuk pemugaran.

Dijelaskan Erick, Tomography ini adalah metode pencitraan yang tidak merusak (non destructive) yang bisa dipakai untuk melihat penampang lintang sebuah obyek. "Seolah diiris/disayat  dengan tanpa merusak karena mempergunakan gelombang seismic (gempa buatan)," papar dia.

Erick menambahkan, Tomography adalah salah satu metode yang pencitraan terdepan dalam dunia kedokteran, contohnya: CT Scan (Xray Tomography), MRI Imaging (NMR Tomography), PET (Positron Emission Imaging Tomograpy).

Dikarenakan teknik pencitraannya yang mudah diinterpretasi, maka metode ini menjadi sangat popular di dunia medis   sejak Hounsfeld dan Cormack sebagai penemunya dianugerahi hadiah Nobel pada tahun 1979.

Erick menambahkan, kesuksesan tomography di dunia medis inilah yang menyebabkan para peneliti di Tim Terpadu mencoba untuk menerapkan di dunia eksplorasi dengan menggunakan gelombang seismic. Namun tantangannya jauh beda, dikarenakan kondisi ideal seperti di dunia kedokteran tidak didapat, terutama sudut pencitraan yang terbatas. 

"Di dunia eksplorasi, kita tidak bisa memasang sumber dan penerima gelombang mengitari objek secara 360 derajat seperti di dunia kedokteran," ujar dia.

Akan tetapi, keterbatasan inilah yang menyebabkan penelitian dipacu penuh untuk memecahkan keterbatasan tersebut. Maka muncullah beberapa metoda tomografi, beberapa diantaranya diaplikasikan di Gunung Padang.

Erick menjelaskan, kondisi bawah permukaan Gunung Padang, dicitrakan dengan teknik ini. Adapun yang melakukan pencitraan Tomography Seismic adalah Tim geofisika dipimpin DR Bagus Endar yang juga merupakan tim yang cukup disegani di dunia eksplorasi dalam dan luar negeri dengan anggota yang terdiri dari WISFIR Lab. Fisika Bumi-Rock Fluid Imaging Lab. Tomography iin menggunakan perangkat: Rock Fluid Imaging, Lab. Fisika Bumi ITB, PSDG serta juga melibatkan masyarakat Himpunan Ahli Geologi  Jawa Barat, untuk penyebaran misi pengetahuan.

Erick menjelaskan, metode tomography ini sangat berguna untuk mencitrakan bawah permukaan yang kompleks yang tidak dapat dilakukan dengan seismik pantul biasa. "Lapisan bawah permukaan Gunung padang cukup komplek. Biasanya citra seismik refleksi (pantul) akan tidak jelas (blurr)," ujar dia.

Lebih jauh ia mengatakan, citra Tomography mudah diinterpretasi karena seperti layaknya melihat (sayatan melintang dari sebuah gunung). Keberadaan lobang atau ruangan dengan relatif mudah diinterpretasi dengan ambiguitas minimum. Lobang akan dicitrakan dengan velocity (kecepatan) rendah.

Erick menambahkan, dari hasil pencitraan dengan metode Tomography tersebut semakin menyempurnakan temuan chamber yang sudah dilakukan dengan metode geofisika lainnya, seperti gelistrik, geo radar. geo magnet serta pengeboran yang memperlihatkan stratigrafi dan kekosongan ruang akibat tersedotnya sejumlah besar air saat pengeboran.

"Tim Terpadu kini mengetahui penampang lintang dibawah tiap-tiap line. Anomali bawah permukaan berupa rongga, perlapisan  bisa tercitrakan dengan baik. Chamber yang selama ini menjadi perdebatan kini memang sudah menjadi kenyataan yang tak perlu diragukan lagi," tegas Erick. 
(kap/rin/nis)

Sumber : http://www.politikindonesia.com/index.php?k=politisiana&i=47155-Keberadaan%20Chamber%20di%20Gunung%20Padang,%20Terbuki