26 May 2012

50 Hektare untuk Ekskavasi Gunung Padang

Pemerintah Kabupaten Cianjur tak bisa menyediakan 150 hektare yang diinginkan Tim

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

VIVAnews - Tim Bencana Katastropik Purba yang difasilitasi Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief, meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjur untuk menyiapkan lahan 150 hektare guna melakukan tahap lanjutan penelitian kawasan megalitikum Gunung Padang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Namun pemerintah setempat sepertinya tak sanggup menyediakan lahan seluas itu.

“Dari hasil pertemuan dengan Bupati, kami hanya sanggup menyediakan lahan seluas 50 hektare saja yang terbagi dalam tiga zonasi Gunung Padang sesuai kebutuhannya,” kata Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Cianjur, Himam Haris, pada VIVAnews, Senin 2 April 2012.

Luas lahan yang telah dibebaskan oleh Pemda Cianjur sesuai zonasi saat ini adalah zona inti seluas 1,5 hektare. Sedangkan zona penyangga yang sudah dibebaskan baru 4,5 hektare. Saat ini Pemda sedang mengupayakan pembebasan tambahan area untuk zona penyangga seluas 16 hektare sesuai kebutuhan.

Zona ketiga berupa zona wisata yang akan melibatkan masyarakat karena menyangkut perekonomian. Zona ini masih dalam tahap penelitian. Dengan adanya zona ketiga ini nanti masyarakat diharapkan mendapatkan penghasilan dengan tetap berpartisipasi menjaga keberadaan kawasan megalitikum Gunung Padang. Saat ditanya mengenai jumlah anggaran yang disediakan oleh Pemda Cianjur untuk pembebasan lahan ini, Himan tidak bersedia menyebutkannya.

Untuk penyedian lahan sesuai dengan kebutuhan Tim Bencana Katastropik Purba Pemda Cianjur terus berkoordinasi dengan Balai Pelestarian Perlindungan dan Kepurbakalaan. Lembaga ini yang menentukan luas zonasi dan kebutuhannya. Berdasarkan rekomendasi dari lembaga ini, Pemda melakukan pembebasan lahan kawasan  megalitikum Gunung Padang. “Jadi 50 hektare yang Pemda Cianjur akan siapkan sudah sangat cukup, meski jumlahnya tidak sesuai degan permintaan,” kata Himam.

Sebelumnya Tim meminta pemerintah setempat menyiapkan lahan seluas 150 hektare untuk persiapan melakukan ekskavasi. Lahan luas dibutuhkan untuk menyusun bongkahan bebatuan dan melihat konstruksi Gunung Padang. Proses ekskavasi ini akan dilakukan oleh tim arkeologi yang nantinya mencoba melihat bentuk asli dari punden berundak yang diduga dikandung di perut gunung. Berbagai penggalian akan dilakukan di berbagi titik yang luas sehingga mampu menguak misteri yang ada.

Dari hasil eksplorasi, awal tim telah membuat sebuah sketsa yang memperkirakan situs megalitik Gunung Padang mempunyai lima altar terbuka dengan puncak sebuah batu menhir menjulang yang sekarang telah rubuh. Untuk memastikan itu tim masih memerlukan pekerjaan lanjutan berupa ekskavasi.

Selain itu tim juga menemukan berbagai anomali baru berupa umpakan yang berjumlah 13 umpakan kecil. Ke-13 umpakan ini mengarah ke perkampungan penduduk. Tim merasa ini sebagai sebuah mata rantai baru dari penelitian Gunung Padang.  Ini semua yang membuat tim mengajukan permintaan lahan hingga 150 hektare pada Pemda Kabupaten Cianjur. (sj)

Sumber : http://nasional.vivanews.com/news/read/301164-50-hektare-untuk-ekskavasi-gunung-padang

SBY Restui Ekskavasi Situs Gunung Padang

Tim Ekskavasi Gunung Padang akan bertemu dengan bupati dan tokoh masyarakat Cianjur.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------
 
VIVAnews - Asisten Staf Khusus Bidang Bantuan Sosial dan Bencana, Abdullah Maky, mengatakan tim ekskavasi Situs Gunung Padang akan bertemu dengan bupati dan tokoh masyarakat Cianjur pada Jumat, pekan ini. Mereka akan membicarakan pro dan kontra ekskavasi gunung yang diduga sebagai situs megalitikum itu.

"Dialog ini sebagai upaya memberikan pemahaman pada para tokoh masyarakat dan budayawan Cianjur," kata Maky di Cianjur, Jawa Barat, Selasa 22 Mei 2012. Dia menambahkan, pertemuan ini akan berlangsung di Pendopo Kabupaten Cianjur.

Saat ini, kata dia, komunikasi dengan bupati Cianjur terus dilakukan secara intens. Menurut dia, bupati Cianjur wajib menyiapkan berbagai fasilitas pengembangan dan pemeliharaan. "Ini semua dipantau dan di bawah koordinasi langsung Presiden."

Ketua Tim Sosialisasi Ekskavasi Gunung Padang ini mengatakan, ekskavasi awal yang dilakukan sejak Rabu hingga Jumat pekan lalu juga telah dipresentasikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada pukul 16.00 WIB, hari ini. "Persentasi langsung dilakukan oleh Andi Arief (Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana)," katanya. "Dari perbincangan awal proses ekskavasi akan terus dilakukan dan telah mendapatkan restu dari Presiden."

Dia mengatakan, penelitian Situs Gunung Padang ini terus dilanjutkan untuk membuka tabir siklus bencana. "Untuk Gunung Padang, situs ini diperkirakan pernah mengalami bencana pada zaman purba. Ini sisa peradaban purba yang masih ada dan perlu dilakukan riset mendalam," kata Maky.

Menurut dia, hingga saat ini belum ada anggran dari pemerintah untuk melakukan ekskavasi Gunung Padang itu. Saat ini, kata Maky, kelompok arkeologi nasional serta kepurbakalaan besarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bergerak dengan anggran sendiri. "Pemerintah sudah mengtahui, namun sedang menyiapkan dana untuk ekskavasi yang besarnnya belum diketahui," katanya. (adi)

Sumber : http://nasional.vivanews.com/news/read/315938-sby-restui-ekskavasi-situs-gunung-padang

 

Tim Riset: Ada Dua Peradaban di Gunung Padang

Ada struktur bangunan batu yang berbeda di lapisan terbawah. Peradaban berbeda. -----------------------------------------------------------

 VIVAnews - Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan sistem pemindaian dengan menggunakan georadar, geolistrik dan geomagnet, tim riset di bawah koordinasi Tim Katastrofi Purba menemukan adanya konstruksi berbeda di bawah konstruksi situs Gunung Padang saat ini. “Kami menduga struktur dan konstruksi yang baru kami temukan (berasal) dari peradaban yang berbeda,” kata Ketua Tim Penelitan Gunung Padang, Danny Hilman Natawijaya, usai pertemuan dengan Bupati Cianjur dan tokoh masyarakat Cianjur, Jumat 25 Mei 2012. Kepada VIVAnews, geolog ini menjelaskan penemuan dari riset yang dilakukan minggu lalu ini sedang diteliti lebih lanjut. Dari perkiraan sementara, struktur yang berada di bawah Gunung Padang ini berusia lebih tua dan berbeda peradabannya dengan yang di atas. “Asumsi lebih tua terlihat dari jenis batuan dan struktur yang ada di bawah bangunan yang ada saat ini. Pada struktur yang terlihat saat ini peradabannya lebih modern terlihat dari pola penyusunan batuan yang ada dan dapat dilihat di permukaan,” katanya. Saat ditanya mengenai kedalaman struktur baru yang ditemukan, Danny mengatakan ini masih rahasia. “Kami masih menelitinya lebih lanjut, nanti akan kami publikasikan setelah beberapa tahapan risetnya sudah diketahui,” katanya. Minggu lalu, tim melakukan tiga bentuk riset di kawasan Gunung Padang. Selain pemindaian, tim melakukan penelusuran struktur bangunan dan batuan. Dari penelusuran struktur dan batuan tim menemukan sebuah bentuk baru di wilayah Sungai Cimanggu. Temuan ini bentuknya seperti sebuah teras yang berjarak sekitar 100 meter dari bagian bawah Gunung Padang. Namun Danny enggan menceritakan detil dari temuan baru ini. Untuk penggalian yang dilakukan di dekat bangunan utama situs, tim menemukan pecahan berbagai tembikar dan mengambil sampel karbon baru termasuk melihat struktur permukaan. Semua itu didapat dari penggalian di teras ke empat dari lima teras yang ada. Tim membuat enam buah lubang dengan diameter 1x1 meter dengan kedalaman bervariatif antara 20-30 CM. Hasil temuan ini sekarang berada di Arkeologi Nasional Jakarta dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia untuk dilakukan penelitian lebh lanjut. (eh)

Sumber : http://teknologi.vivanews.com/news/read/317083-tim-riset--ada-dua-peradaban-di-gunung-padang