12 December 2014

"Pemilik" Machu Picchu Tertarik Teliti Gunung Padang


"Pemilik" Machu Picchu Tertarik Teliti Gunung Padang

 
Situs megalitikum Gunung Padang di Cianjur (Faisal Harahap/Okezone)



BANDUNG - Gunung Padang ternyata benar-benar menjadi magnet bagi para peneliti. Tidak hanya peneliti dalam negeri, banyak juga peneliti dari luar negeri yang ingin ikut meneliti gunung yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Ajakan penelitian itu banyak, ada dari Rusia, Jerman, ada dari mana-mana," ujar peneliti Gunung Padang, Ali Akbar, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/12/2014).
Bahkan negara "pemilik" situs megalitikum Machu Piccu, yaitu Peru, juga berminat terjun dalam penelitian Gunung Padang. Dubes Peru sendiri yang menyatakan niatnya pada tim peneliti agar peneliti dari Peru bisa terlibat dalam penelitian.
"Dari Peru itu tertarik karena melihat adanya kesamaan konstruksinya (antara Gunung Padang dan Machu Picchu)," ungkapnya.
Tapi ia tidak bisa mengambil keputusan apakah akan melibatkan peneliti dari Peru atau tidak. Ia menyerahkan itu pada pemerintah. "Terus terang kita serahkan itu pada pemerintah karena itu sudah urusan bilateral," jelas Ali.
Meski begitu, ia sendiri menyambut positif jika nantinya ada peneliti dari Peru yang terlibat dalam penelitian Gunung Padang. "Sambutan kita positif. Namanya bertukar pengetahuan, bertukar ilmu, itu bagus," tandas Ali.
Seperti diberitakan, Gunung Padang diperkirakan bangunan peninggalan sejarah berbentuk seperti piramida yang usianya lebih dari 5.000 tahun sebelum masehi. Peneliti menemukan sejumlah artefak setelah melakukan penggalian sedalam 11 meter ke dalam tanah.
(ris)
Sumber : http://news.okezone.com/read/2014/12/11/340/1077695/pemilik-machu-picchu-tertarik-teliti-gunung-padang

Ada Situs Lain di Sekitar Gunung Padang

Ada Situs Lain di Sekitar Gunung Padang

|

BANDUNG - Situs Gunung Padang hingga kini masih jadi primadona penelitian. Di tengah penelitian yang belum tuntas, tim peneliti dikejutkan dengan penemukan situs lain di sekitar Gunung Padang.

"Berdasarkan hasil penelitian, ternyata situs Gunung Padang itu dikelilingi situs-situs lain," ujar peneliti Gunung Padang, Ali Akbar, di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (10/12/2014).

Situs itu terletak di gunung yang terletak di keliling Gunung Padang, di antaranya Gunung Pasir Malang dan Pasir Karuhun. Di masing-masing gunung itu pun terdapat temuan yang diduga terkait dengan Gunung Padang.

Misalnya adanya monolit di Pasir Karuhun, yang berjarak kurang dari 1 kilometer dari Gunung Padang. Lalu di kawasan Ciukir, peneliti juga menemukan ada punden berundak.

Kemudian di Gunung Pasir Keramat yang berjarak sekira 4 kilometer ke selatan Gunung Padang, ada batu yang mirip dengan di Gunung Padang. "Tapi di sana batunya disusun seperti makam," ungkap Ali.
Atas berbagai temuan itu, ia pun merekomendasikan agar dilakukan penelitian di sekitar Gunung Padang. Ini dilakukan karena area yang ada diduga memiliki keterkaitan dengan Gunung Padang.
"Itu yang kami rekomendasikan kepada Pemprov Jawa Barat agar dilakukan penelitian di lokasi-lokasi yang kemungkinan situs itu," jelasnya.

Menurutnya, situs tidak akan berdiri sendiri. Situs biasanya memiliki situs lain yang saling berhubungan. "Secara kebudayaan, tidak mungkin situs berdiri sendiri, pasti ada support-nya, ada (pendukung) di sampingnya," ucapnya.

Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, menyambut positif temuan tersebut. Ia pun mendukung penelitian situs di sekitar Gunung Padang. Ia juga mendukung adanya zonasi terkait penelitian di sana.
Tapi ia belum bisa memastikan memberikan dukungannya atau tidak untuk meneliti situs di sekitar Gunung Padang. Hal itu harus dibahas lebih lanjut bersama pihak terkait.
"Ini dari pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten (Cianjur) mesti duduk sama-sama (untuk membahasnya)," tandasnya.
(kem)

Sumber : http://news.okezone.com/read/2014/12/10/340/1077522/ada-situs-lain-di-sekitar-gunung-padang

08 December 2014

Ingin Lihat Bintang Jatuh? Coba Saja Wisata Astronomi di Gunung Padang


 

Ingin Lihat Bintang Jatuh? Coba Saja Wisata Astronomi di Gunung Padang

Nur Khafifah - detikNews


 
Jakarta - Kawasan situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat akan dikembangkan menjadi kawasan wisata astronomi. Di malam hari lokasi Gunung Padang memang strategis untuk melihat dan mengamati benda-benda langit.

"Saya sendiri pada tengah malam dapat melihat gugusan bintang Waluku di arah timur Situs Gunung Padang. Bahkan berkali-kali melihat seperti bintang jatuh," kata arkeolog UI Ali Akbar, Senin (7/12/2014).

Di Gunung Padang akan dibangun zona dark are, di mana kawasan area Gunung Padang dan sekitarnya menjadi tidak terlalu terang. Kalaupun masyarakat pakai lampu, lampunya mengarah ke bawah. Soal keamanan pun dijamin.

"Maksudnya supaya langit tidak kena cahaya lampu. Justru langit akan terang oleh cahaya bintang-bintang. Cukup banyak tanggal yang bagus untuk pengamatan, karena Situs Gunung Padang dilintasi oleh banyak bintang, itu semua penjelasan Prof Suhardja (astronom)," jelas Ali.

Untuk memulai mengembangkan wisata astronomi, pada akhir pekan kemarin, Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) pada hari Sabtu-Minggu 6-7 Desember 2014 mengadakan kegiatan 'Lacak Purnama di Situs Gunung Padang'. Kegiatan tersebut merupakan kreasi budaya berdasarkan hasil riset TTRM khususnya ilmu astronomi dan arsitektur kawasan.

"Sebelumnya, TTRM telah menyatakan bahwa kawasan Gunung Padang merupakan lokasi strategis untuk mengamati benda-benda langit atau menghitung konstelasi astronomi. Riset mengenai sistem perbintangan telah dipresentasikan oleh Prof. Dr. Suhardja D. Wiramihardja MSc tahun lalu," urainya.

Kawasan Gunung Padang di siang hari menjadi wisata sejarah melihat benda peninggalan zaman megalitikum. Nah pada malam hari akan dicoba wisata astronomi.

"Pada tanggal 19 November 2014, Prof Suhardja yang juga mantan Ketua Kelompok Keilmuan Astronomi, FMIPA, Institut Teknologi Bandung itu mempresentasikan hasilnya kepada Menko Kelautan dan Menteri Pariwisata. Konsep yang diajukan adalah Astrowisata. Konsep ini didukung oleh ahli arsitektur kawasan yakni Ir. Pon Purajatnika dan Ir. Chaedar Saleh," tutur Ali.

Ali menjelaskan, hasil riset TTRM termasuk juga konsep astrowisata langsung dilihat di Situs Gunung Padang oleh Menteri Pariwisata 20 November lalu. Menteri Pariwisata Arief Yahya setelah melihat langsung kondisi di lapangan menyatakan tertarik untuk mengembangkannya menjadi destinasi wisata.

"Menteri Pariwisata juga mendeklarasikan hasil riset TTRM sebagai Piramida Gunung Padang. Pada kegiatan 6-7 Desember ini, Direktur Pengembangan Daya Tarik Wisata Kementerian Pariwisata, Azwir Malaon turut terlibat untuk melihat realisasi dari konsep astrowisata," tutur dia.

Lacak Purnama merupakan kegiatan lanjutan TTRM, setelah sebelumnya melakukan Lacak Bintang dan Lacak Kreatif. Kegiatan-kegiatan tersebut didukung oleh Paguyuban Heulang Ngapak, Wewengkon Malati-Cipangaulaan-Kuta, Amelia Day, Bengkel Studi Budaya-Kala Sunda, Komunitas GENKreatif, Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya UI, dan Lembaga Kajian Indonesia UI, dan masyarakat setempat.

Sumber : http://news.detik.com/read/2014/12/08/074225/2770292/10/1/ingin-lihat-bintang-jatuh-coba-saja-wisata-astronomi-di-gunung-padang