04 March 2012

UJI CARBON di TERAS 5 Gn Padang : 10.900 SM



Jakarta, 04/03 (SIGAP) - Seperti yang dipaparkan dalam presentasi Tim katastropik purba di depan ratusan peserta di jakarta 7 Februari 2012, didepan ilmuwan 5 benua 10 februari 2012 serta di depan 60 anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia 1 Maret 2012, Bahwa Ada dua titik pengeboran yang dilakukan di gunung padang. Bor satu di ujung Selatan Teras 2, Bor ke dua di samping Selatan Teras 5.

Menurut DR. Boediarto Ontowirjo, anggota Tim Katastropik purba, Sebenarnya dua lokasi bor yang dipilih bukan titik "Jack-pot" yang seharusnya di-bor, misalnya persis di atas Chamber atau anomaly high magnetic-nya. Hal ini dikarenakan lokasi-lokasi ini di atasnya dipenuhi tumpukan kolom andesit situs yang TIDAK BOLEH DIPINDAHKAN.

Walaupun demikian, hasil pemboran sudah cukup untuk membuktikan dugaan struktur bangunan dan juga sukses dalam mengkalibrasi hasil survey georadar dan geolistrik.

Pada Lubang Bor 1: dari permukaan sampai kedalaman kira-kira 3 meter terdapat perlapisan susunan kolom andesit 10-40 cm (yang dibaringkan) diselingi lapisan tanah. Sewaktu menembus 3m kami mendapat surprise karena tiba-tiba drilling loss circulation dan bor terjepit.

Yang dijumpai adalah lapisan pasir-kerakal SUNGAI (epiklastik) yang berbutir very well rounded setebal 1 meteran. Rupanya bidang tegas yang terlihat pada GPR itu di kedalaman 3-5 meter di semua Teras adalah batas dengan permukaan hamparan pasir ini.



Menurut Pak Pon yang ahli arsitek, boleh jadi hamparan pasir ini dimaksudkan sebagai peredam guncangan gempa.

Bagian dibawah kedalaman 4m yang ditembus bor ditemukan berupa selang seling antara lapisan kolom andesit yang ditata dan lapisan tanah-lanau. Lapisan kolom andesit yang ditata itu aebagian ditata horizontal dan sebagian lagi miring (catatan: ini sesuai dengan survey GPR yang memperlihatkan bahwa perlapisan ada yang horizontal dan ada yang miring).

Baru dikedalaman sekitar 19 meter bor menembus tubuh andesit yang kelihatannya massif tapi penuh dengan fractures sampai kedalaman sekitar 25 meter (note: sesuai dengan penampang geolistrik bahwa kelihatannya bor sudah menembus lapisan merah yang terpancung itu).

Banyak ditemukan serpihan karbon, diantaranya ditemukan di kedalaman sekitar 18m yang lebih menguatkan bahwa lapisan batuan dan tanah yang ditembus bukan endapan gunung api alamiah tapi struktur bangunan.

Bor ke-dua yang dilakukan persis di sebelah selatan Teras 5 menembus tanah (yang seperti tanah urugan sampai kedalaman sekitar 7 meter. Kemudian ketemu batuan andesit keras. Di kedalaman 8 m terjadi hal mengejutkan - Total Loss, 40% air di drum langsung tersedot habis.

Hal ini berlangsung sampai kedalaman 10 m ( Inilah target utama-nya - tubuh very high resistivity yang terlihat jelas di Geolistrik 3-D). Kelihatannya bor menembus rongga yang diisi pasir (kering) yang luarbiasa keseragamannya seperti hasil ayakan manusia.



Di bawahnya ketemu lagi dua rongga yang juga terisi pasir 'ayakan' itu diselingi oleh 'tembok' andesit yang sepertinya lapuk. Pemboran berhenti di kedalaman 15m. Dalam 3 paparan baru didapatkan satu Hasil preliminary dari analisis carbon radiometric dating dari banyak serpihan arang yang ditemukan dikedalaman sekitar 3.5m. menunjukkan umur Carbon Dating sekitar 5500 tahun yang kalau dikonversikan ke umur kalender adalah sekitar 6700 tahun BP atau sekitar 4700 SM.

HASIL CARBON DATING TERBARU

Menurut DR Boedianto Ontowirjo assisten staf khusus yang juga periset BPPT, untuk Pengujian umur sisa arang, tumbuhan organik paleosoil dilakukan dengan metoda Carbon Dating C14 menggunakan peralatan Liquid Scintillation Counting LSC (ref 2).
Jumlah total sampel yang akan diuji ada 16 sampel dari 1 titik pengeboran. Yang sudah diuji dengan LSC 2 sampel :

1. Seperti sudah diuraikan di atas, Sampel pertama diambil dari Teras 2 titik bor 1 dengan kedalaman -3.5 m dari permukaan tanah, hasil : 5500 thn +/-130 thn Before Present, pMC = 51,40 +/- 0,54

2. Adapun HASIL TERBARU Sampel kedua diambil dari Teras 5 titik bor 2 dengan kedalaman -8.1m s/d -10.1 m dari permukaan tanah, hasil : 11060 thn +/- 140 tahun Before Present, pMC = 26,24 +/- 0,40, kalau dikonversikan ke umur kalender Setara dengan 10.900 SM

Referensi :
pMC = percentage Measured Carbon
Prosentasi unsur carbon C yang tersisa dari proses peluruhan tanah purba paleo soil. Unsur carbon akan mulai meluruh begitu tumbuhan, hewan mati tertimbun tanah/batu.
Untuk meluruh setengahnya, pMC = 50% diperlukan waktu 5730 tahun. (lap har)