08 December 2014

Ingin Lihat Bintang Jatuh? Coba Saja Wisata Astronomi di Gunung Padang


 

Ingin Lihat Bintang Jatuh? Coba Saja Wisata Astronomi di Gunung Padang

Nur Khafifah - detikNews


 
Jakarta - Kawasan situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat akan dikembangkan menjadi kawasan wisata astronomi. Di malam hari lokasi Gunung Padang memang strategis untuk melihat dan mengamati benda-benda langit.

"Saya sendiri pada tengah malam dapat melihat gugusan bintang Waluku di arah timur Situs Gunung Padang. Bahkan berkali-kali melihat seperti bintang jatuh," kata arkeolog UI Ali Akbar, Senin (7/12/2014).

Di Gunung Padang akan dibangun zona dark are, di mana kawasan area Gunung Padang dan sekitarnya menjadi tidak terlalu terang. Kalaupun masyarakat pakai lampu, lampunya mengarah ke bawah. Soal keamanan pun dijamin.

"Maksudnya supaya langit tidak kena cahaya lampu. Justru langit akan terang oleh cahaya bintang-bintang. Cukup banyak tanggal yang bagus untuk pengamatan, karena Situs Gunung Padang dilintasi oleh banyak bintang, itu semua penjelasan Prof Suhardja (astronom)," jelas Ali.

Untuk memulai mengembangkan wisata astronomi, pada akhir pekan kemarin, Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) pada hari Sabtu-Minggu 6-7 Desember 2014 mengadakan kegiatan 'Lacak Purnama di Situs Gunung Padang'. Kegiatan tersebut merupakan kreasi budaya berdasarkan hasil riset TTRM khususnya ilmu astronomi dan arsitektur kawasan.

"Sebelumnya, TTRM telah menyatakan bahwa kawasan Gunung Padang merupakan lokasi strategis untuk mengamati benda-benda langit atau menghitung konstelasi astronomi. Riset mengenai sistem perbintangan telah dipresentasikan oleh Prof. Dr. Suhardja D. Wiramihardja MSc tahun lalu," urainya.

Kawasan Gunung Padang di siang hari menjadi wisata sejarah melihat benda peninggalan zaman megalitikum. Nah pada malam hari akan dicoba wisata astronomi.

"Pada tanggal 19 November 2014, Prof Suhardja yang juga mantan Ketua Kelompok Keilmuan Astronomi, FMIPA, Institut Teknologi Bandung itu mempresentasikan hasilnya kepada Menko Kelautan dan Menteri Pariwisata. Konsep yang diajukan adalah Astrowisata. Konsep ini didukung oleh ahli arsitektur kawasan yakni Ir. Pon Purajatnika dan Ir. Chaedar Saleh," tutur Ali.

Ali menjelaskan, hasil riset TTRM termasuk juga konsep astrowisata langsung dilihat di Situs Gunung Padang oleh Menteri Pariwisata 20 November lalu. Menteri Pariwisata Arief Yahya setelah melihat langsung kondisi di lapangan menyatakan tertarik untuk mengembangkannya menjadi destinasi wisata.

"Menteri Pariwisata juga mendeklarasikan hasil riset TTRM sebagai Piramida Gunung Padang. Pada kegiatan 6-7 Desember ini, Direktur Pengembangan Daya Tarik Wisata Kementerian Pariwisata, Azwir Malaon turut terlibat untuk melihat realisasi dari konsep astrowisata," tutur dia.

Lacak Purnama merupakan kegiatan lanjutan TTRM, setelah sebelumnya melakukan Lacak Bintang dan Lacak Kreatif. Kegiatan-kegiatan tersebut didukung oleh Paguyuban Heulang Ngapak, Wewengkon Malati-Cipangaulaan-Kuta, Amelia Day, Bengkel Studi Budaya-Kala Sunda, Komunitas GENKreatif, Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya UI, dan Lembaga Kajian Indonesia UI, dan masyarakat setempat.

Sumber : http://news.detik.com/read/2014/12/08/074225/2770292/10/1/ingin-lihat-bintang-jatuh-coba-saja-wisata-astronomi-di-gunung-padang