07 September 2013

Andi Arief: Otak di Balik Kekerasan pada Tim Tomography Sama dengan Provokator Sebelumnya


Jum'at, 06 September 2013 , 08:20:00 WIB

Laporan: Yayan Sopyani Al Hadi

ANDI ARIEF/NET
  


RMOL. Kekerasan fisik menimpa Tim Tomography di Gunung Padang. Akibat kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah orang ini maka tiga orang Tim Tomography di Gunung Padang luka lebam. Mereka terluka akibat ditendang dan dipukuli. Bahkan, ada anggota tim yang sudah berusia 57 tahun ditendang berkali-kali.

"(Kekerasan pada tim) Ini bukan khas warga gunung Padang dan sekitarnya. Ini khas kelompok intelektual yang menghalalkan segala cara," kata inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang, Andi Arief, dalam keterangan tertulis beberapa saat lalu (Jumat, 6/9).

Andi Arief pun yakin otak di balik insiden kemarin ini masih sama dengan yang memprovokasi masyarakat bahwa coring merusak situs, dan juga yang pernah mengeluarkan pernyataan bahwa Gunung Padang akan longsor.

"Kejadian kemarin bukan kejadian sederhana, (tapi) dirancang untuk main kayu terhadap peneliti setelah tak ada celah untuk gagalkan secara scientific," ungkap Andi Arief, yang juga Staf Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana.

Cara-cara main kayu seperti ini, lanjut Andi Arief, sudah banyak terjadi di berbagai negara. Bahkan di beberapa negara, ada yang sampai penelitinya dihabisi.

"Sungguh kejam dan tak punya hati. Masyarakat dibodohi, diprovokasi seolah Tomography seismic akan meledakkan gunung padang. Kita tidak boleh diam, warga jangan mau diadu domba," tegas Andi Arief. [ysa]

Sumber : http://www.rmol.co/read/2013/09/06/124602/Andi-Arief:-Otak-di-Balik-Kekerasan-pada-Tim-Tomography-Sama-dengan-Provokator-Sebelumnya

Penemuan Ruangan Besar di Bawah Gunung Padang Disempurnakan


Sabtu, 17 Agustus 2013 , 21:34:00 WIB

Laporan: Ade Mulyana

ILUSTRASI
  


RMOL. Tepat di hari ulang tahun ke-68 Republik Indonesia, Tim Terpadu Riset Mandiri yang sedang meneliti situs megalitikum di Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, menyampaikan sebuah pengumuman penting yang mengejutkan.
Tim yang digagas kantor Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana semakin menyakini keberadaan chamber atau ruang besar di bawah permukaan situs megalitikum itu setelah melakukan uji tomografi baru-baru ini.

Tomografi adalah pencitraan yang tidak merusak untuk melihat penampang lintang sebuah objek, sehingga terlihat seperti diiris atau disayat dengan menggunakan gelombang seismic atau gempa buatan.

Tomografi sebenarnya bukan teknologi baru dan kemarin sore. Teknologi ini sudah digunakan dalam dunia kedokteran sejak lama, dan diaplikasikan pada CT Scan (Xray Tomography), MRI Imaging (NMR Tomography), dan PET (Positron Emission Imaging Tomograpy).

Metode ini juga disebutkan sangat sangat populer setelah Hounsfeld dan Cormack penemunya dianugerahi Nobel pada tahun 1979.

Hasil tomografi yang dilakukan di Gunung Padang menyempurnakan hasil penelitian yang dilakukan dengan metode geofisika lainnya seperti geolistrik, georadar dan geomagnet, serta pengebotan.

"Hasilnya ternyata sungguh luar biasa, menyempurnakan temuan yang sudah dilakukan dengan metode geofisika lainnya… yang memperlihatkan stratigrafi dan kekosongan ruang akibat tersedotnya sejumlah besar air. Kita akan tahu penampang lintang di bawah setiap line. Anomali bawah permukaan berupa rongga, perlapisan  bisa tercitrakan dengan baik," ujar jurubicara Tim Terpadu Riset Mandiri, Erick Rizky.

"Chamber yang selama ini menjadi perdebatan kini sudah menjadi kenyataan yang tak perlu diragukan lagi," sambungnya.

Pencitraan tomografi di Gunung PAdang dilakukan oleh tim geofisika yang dipimpin DR Bagus Endar. Tim ini merupakan tim yang cukup disegani di dunia eksplorasi dalam dan luar negeri. Selain DR Bagus Endar, tim ini juga didukung sejumlah pihak seperti WISFIR Lab dan Fisika Bumi-Rock Fluid Imaging Lab. [dem]

Sumber : http://www.rmol.co/read/2013/08/17/122261/Penemuan-Ruangan-Besar-di-Bawah-Gunung-Padang-Disempurnakan-

Rongga Gunung Padang




Gambar di atas memperlihatkan benchmarking citra tomografi rongga bawah tanah Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat. Tim Tomografi yang dipimpin DR. Bagus Endar hingga hari ini masih melanjutkan penelitian di situs megalitikum itu. Warga disarankan menyempatkan diri membantu penggalian sekaligus ikut mempelajari teknologi tomografi tersebut. Tim yang dipimpin DR. Bagus merupakan salah satu tim tomografi papan atas di dunia eksplorasi karena keunggulan teknologi dan dedikasi yang mereka miliki. Semua anggota tim adalah putera terbaik bangsa Indonesia. KANTOR STAFSUS PRESIDEN/RMOL 

Sumber : http://www.rmol.co/read/2013/09/05/124484/Rongga-Gunung-Padang-

06 September 2013

Keberadaan Chamber di Gunung Padang, Terbukti


Chamber Gunung Padang (ER/dok)
Politikindonesia - Adanya Chamber atau ruang kosong di bawah permukaan situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat yang selama ini menjadi perdebatan, kini terbukti sebagai kenyataan yang tak perlu diragukan lagi. Setelah hampir semua metode geofisika dan geologi digunakan untuk lakukan pemetaan bawah permukaan situs Gunung Padang, pemetaan melalui metode Tomography memperkuat temuan  itu.

Demikian disampaikan oleh Erick Rizky, Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana yang juga anggota Tim Terpadu Riset Mandiri yang melakukan penelitian di Gunung Padang, 3 tahun terakhir.

"Tim terpadu sejak sebelum hari raya sampai kemarin melakukan pemetaan bawah permukaan situs Gunung Padang untuk lapisan budaya 11.500 SM dan 25.00 SM, dengan metode Tomography," terang Erick kepada politikindonesia.com, Sabtu (17/08).

Ia mengatakan, selain ingin menkonfirmasi temuan pemindaian dan coring atas dugaaan adanya Chamber di bangunan bawah permukaan, metode Tomography juga diperlukan bagi kemudahan untuk pemugaran.

Dijelaskan Erick, Tomography ini adalah metode pencitraan yang tidak merusak (non destructive) yang bisa dipakai untuk melihat penampang lintang sebuah obyek. "Seolah diiris/disayat  dengan tanpa merusak karena mempergunakan gelombang seismic (gempa buatan)," papar dia.

Erick menambahkan, Tomography adalah salah satu metode yang pencitraan terdepan dalam dunia kedokteran, contohnya: CT Scan (Xray Tomography), MRI Imaging (NMR Tomography), PET (Positron Emission Imaging Tomograpy).

Dikarenakan teknik pencitraannya yang mudah diinterpretasi, maka metode ini menjadi sangat popular di dunia medis   sejak Hounsfeld dan Cormack sebagai penemunya dianugerahi hadiah Nobel pada tahun 1979.

Erick menambahkan, kesuksesan tomography di dunia medis inilah yang menyebabkan para peneliti di Tim Terpadu mencoba untuk menerapkan di dunia eksplorasi dengan menggunakan gelombang seismic. Namun tantangannya jauh beda, dikarenakan kondisi ideal seperti di dunia kedokteran tidak didapat, terutama sudut pencitraan yang terbatas. 

"Di dunia eksplorasi, kita tidak bisa memasang sumber dan penerima gelombang mengitari objek secara 360 derajat seperti di dunia kedokteran," ujar dia.

Akan tetapi, keterbatasan inilah yang menyebabkan penelitian dipacu penuh untuk memecahkan keterbatasan tersebut. Maka muncullah beberapa metoda tomografi, beberapa diantaranya diaplikasikan di Gunung Padang.

Erick menjelaskan, kondisi bawah permukaan Gunung Padang, dicitrakan dengan teknik ini. Adapun yang melakukan pencitraan Tomography Seismic adalah Tim geofisika dipimpin DR Bagus Endar yang juga merupakan tim yang cukup disegani di dunia eksplorasi dalam dan luar negeri dengan anggota yang terdiri dari WISFIR Lab. Fisika Bumi-Rock Fluid Imaging Lab. Tomography iin menggunakan perangkat: Rock Fluid Imaging, Lab. Fisika Bumi ITB, PSDG serta juga melibatkan masyarakat Himpunan Ahli Geologi  Jawa Barat, untuk penyebaran misi pengetahuan.

Erick menjelaskan, metode tomography ini sangat berguna untuk mencitrakan bawah permukaan yang kompleks yang tidak dapat dilakukan dengan seismik pantul biasa. "Lapisan bawah permukaan Gunung padang cukup komplek. Biasanya citra seismik refleksi (pantul) akan tidak jelas (blurr)," ujar dia.

Lebih jauh ia mengatakan, citra Tomography mudah diinterpretasi karena seperti layaknya melihat (sayatan melintang dari sebuah gunung). Keberadaan lobang atau ruangan dengan relatif mudah diinterpretasi dengan ambiguitas minimum. Lobang akan dicitrakan dengan velocity (kecepatan) rendah.

Erick menambahkan, dari hasil pencitraan dengan metode Tomography tersebut semakin menyempurnakan temuan chamber yang sudah dilakukan dengan metode geofisika lainnya, seperti gelistrik, geo radar. geo magnet serta pengeboran yang memperlihatkan stratigrafi dan kekosongan ruang akibat tersedotnya sejumlah besar air saat pengeboran.

"Tim Terpadu kini mengetahui penampang lintang dibawah tiap-tiap line. Anomali bawah permukaan berupa rongga, perlapisan  bisa tercitrakan dengan baik. Chamber yang selama ini menjadi perdebatan kini memang sudah menjadi kenyataan yang tak perlu diragukan lagi," tegas Erick. 
(kap/rin/nis)

Sumber : http://www.politikindonesia.com/index.php?k=politisiana&i=47155-Keberadaan%20Chamber%20di%20Gunung%20Padang,%20Terbuki

Situs Gunung Padang Berdampak pada Kebangkitan Kebudayaan

Situs Gunung Padang Berdampak pada Kebangkitan Kebudayaan
Jum'at, 06 September 2013 , 09:44:00 WIB

Laporan: Yayan Sopyani Al Hadi

ILUSTRASI GUNUNG PADANG/NET
  

RMOL. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memiliki Wamendikbud dan Dirjen Kebudayaan jangan menutup mata seolah riset di Gunung Padang adalah peneliatan biasa saja.

"Riset ini berdampak pada kebangkitan kebudayaan," kata inisiator Tim Terpadu Riset Mandiri Gunung Padang, Andi Arief, dalam keterangan tertulis beberapa saat lalu (Jumat, 6/9).

Andi Arief pun menyesalkan kekerasan fisik yang menimpa Tim Tomography di Gunung Padang. Akibat kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah orang pad hari kemarin maka tiga orang Tim Tomography di Gunung Padang luka lebam. Mereka terluka akibat ditendang dan dipukuli. Bahkan, ada anggota tim yang sudah berusia 57 tahun ditendang berkali-kali.

Andi Arief yakin otak di balik insiden ini masih sama dengan yang memprovokasi masyarakat bahwa coring merusak situs, dan juga yang pernah mengeluarkan pernyataan bahwa Gunung Padang akan longsor.

"Kejadian kemarin bukan kejadian sederhana, (tapi) dirancang untuk main kayu terhadap peneliti setelah tak ada celah untuk gagalkan secara scientific," ungkap Andi Arief, yang juga Staf Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana.

Soal penelitian yang bisa memicu kebangkitan kebudayaan ini sudah disampaikan oleh Ketua Tim Peneliti Katastropik Purba, Dr Danny Hilman. Kata Danny, akumulasi hasil riset Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) yang dilakukan dalam dua tahun terakhir ini berhasil membuktikan bahwa situs ini bukan hanya luarbiasa bahkan boleh dibilang "beyond imagination". Misalnya, situs megalitik ini berupa struktur teras-teras yang tersusun dari batu-batu kolom basaltik andesit yang terlihat dipermukaan bukan hanya menutup bagian atas bukit seluas 50x150 m2 saja tapi menutup seluruh bukit seluas minimal 15 ha. Gunung Padang adalah monumen megah seperti Machu Pichu di Peru.

Bisa disimpulkan, Gunung Padang terbukti benar-benar mahakarya arsitektur dari peradaban tinggi kuno yang hilang atau belum dikenal saat ini. Dengan kata lain, temuan bangunan di bawah Gunung padang adalah "breakthrough" untuk dunia ilmu pengetahuan dan sekaligus akan menjadi kebanggaan nasional yang tidak ternilai. [ysa]

Sumber : http://www.rmol.co/read/2013/09/06/124621/Situs-Gunung-Padang-Berdampak-pada-Kebangkitan-Kebudayaan